Budidaya Cacing

Cara budidaya cacing tanah yang dalam kesempatan ini akan kami paparkan. Cacing tanah memiliki pangsa pasarnya sendiri dimana cacing tanah ini dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, bahan kosmetika, pakan ternak, dan umpan pancing. Artinya, cacing tanah ini memiliki keuntungan ketika dikembangbiakkan. Maka tidak heran jika info peluang bisnis tentang cara ternak cacing tanah juga banyak dicari oleh masyarakat. Jika Anda salah satunya, kami akan menyajikan langkahnya secara mudah dan tidak ribet. Silakan simak.

Cara budidaya cacing tanah yang sederhana dan cara beternak menguntungkan

Langkah pertama, pembuatan tempat hidup cacing

Langkah awal yang harus Anda lalui adalah dengan mempersiapkan lokasi untuk budidaya, misalnya kotak pemeliharaan. Soal ukuran, Anda bisa menyesuaikan dengan jumlah cacing tanah yang akan diternak atau dihasilkan. Tiga bahan yang bisa Anda pilih untuk kotak pemeliharaan ini adalah;

1. Rak bambu

2. Kotak kayu

3. Kotak plastik

Setelah rak/kotak selesai maka langkah selanjutnya melapisi rak/kotak menggunakan karung yang dapat tembus air. Hal ini penting sekali dikarenakan cacing dapat berproduksi secara sempurna ketika kondisi media lembab, yang dimaksud dengan lembab yaitu tidak basah ataupun kering.

Langkah kedua, pembuatan lahan dan habitat

Untuk membuat lokasi tumbuh kembang cacing tanah, Anda bisa mengikuti langkah di bawah ini;

1. Media yang kita gunakan terdiri dari hasil limbah jamur tiram / afkir baglog jamur, cocopeat, dan limbah aren.

2. Jemur media setidaknya sampai 6-8 jam atau sampai media tidak mengeluarkan bau. Hal ini digunakan dengan maksud untuk menghilangkan bakteri/virus pada media awal.

3. Masukan media kedalam tempat yang disediakan hingga ketebalannya mencapai 15 cm.

4. Masukkan air, kemudian aduk hingga rata (pastikan tingkat kegemburannya)

5. Biarkan selama sehari untuk memastikan suhu pada media menjadi lebih stabil untuk media hidup cacing.

6. Dapat menambahkan kapur 1 % untuk menambah kenetralan derajat keasaman atau pH (ideal 6 – 7,2)

7. Pastikan tingkat kelembaban 15 hingga 30 % dan suhunya adalah 15 hingga 25 derajat Celcius

8. Masukkan cacing tanah (beratnya ideal untuk pembiakan yaitu 1:10 dan berat untuk penyimpanan hasil panen 1:1 seperti media hidup yang dimasukkan)

Langkah ketiga, makanan untuk cacing tanah

Agar cara budidaya cacing tanah ini bisa berkembang pesat, Anda bisa menyiapkan pakan untuk cacing tanah, di antaranya;

1. Ampas tahu

2. Limbah sayur-sayuran

3. dll yang bersifat organik dan bebas logam berat

Ukurannya sama dengan berat cacing tanah yang dimasukkan. Dan pastikan bahwa pakan di atas dijadikan bubuk atau bubur terlebih dulu sebelum dimasukkan ke kotak pemeliharaan.

Ketika memberi pakan kepada cacing tanah penting untuk diperhatikan dimana bubur pakan tidak menutupi keseluruhan media dikarenakan cacing tanah membutuhkan sirkulasi udara untuk hidup.

Langkah keempat, menghindari hama

Anda perlu melakukan tindakan antisipasi dengan cara menyiapkan kawat kasa sebagai penutup lubang tempat atau kotak pemeliharaan. Ini akan melindungi cacing dari semut, lipan, lalat, kumbang, burung, atau hama lain yang bisa merusak hasil ternak Anda. Selain itu, kawat kasa juga memiliki peran sebagai tempat sirkulasi udara.

Langkah kelima, panen

Pemanenan dilakukan setelah 2,5 bulan sampai 3 bulan lamanya. Tandanya adalah saat Anda melihat banyak telur cacing dan kotoran cacing. Panen bisa dilakukan dengan cara di bawah ini;

1. Menggunakan sumber cahaya untuk memancing cacing ke dalam permukaan

2. Memisahkan media pada permukaan hingga tersisa cacing pada kedalaman media

3. Pemisahan cacing dewasa dan telur cacing perlu dilakukan

4. Telur cacing ditaruh di media hidup agar menetas lagi selema kurang lebih 2 hingga 3 minggu.

Cara budidaya cacing ini selain akan menghasilkan cacing yang siap jual juga bisa menghasilkan kascing atau kotoran cacing yang pada kelanjutannya bisa dijadikan pupuk organik.