®

Cacing tanah merupakan hewan yang hidup menggunakan bantuan sistem pertahanan sejak fase awal evolusi. Dengan begitu, tidak heran jika hewan satu ini selalu dapat menghadapi beragam invasi mikroorganisme patogen yang berasal dari lingkungan hidup mereka. Cacing tanah memiliki kekebalan humoral serta selular mekanisme. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian yang telah berjalan selama kurang lebih 50 tahun. Selain itu, penelitian juga menyebutkan jika cacing tanah memiliki kandungan lebih dari 40 protein serta pemeran aktivitas biologis seperti :

​

• antimikroba, proteolitik, cytolytic, hemolitik, tumorolytic, hemagglutinating, dan kegiatan mitogenic. Cacing tanah termasuk dalam hewan tak bertulang belakang atau yang biasa disebut dengan invertebrata.

 

Hewan ini hidup dalam keadaan tanah yang lembab dan gembur. Dalam hasil penelitian, juga disebutkan bahwa cacing tanah memiliki senyawa aktif yang berperan dalam melumpuhkan bakteri patogen terutama bakteri Eschericia coli. Bakteri yang satu ini dikenal pula sebagai bakteri yang menyebabkan penyakit diare.

​

Tidak hanya menjadi sumber protein yang sangat tinggi namun cacing tanah juga memiliki beberapa kandungan asam amino dengan kadar yang juga tinggi. Salah satu jenis cacing tanah yang memiliki kandungan protein serta asam amino yang tinggi tersebut adalah cacing lumbricus rubellus. Cacing lumbricus rubellus memiliki kadar protein hingga 76%. Kadar protein ini termasuk kadar protein yang sangat tinggi yang bahkan lebih tinggi jika dibandingkan  dengan ikan yang hanya memiliki kadar protein 50% atau mungkin daging mamalia yang mengandung 65% kadar protein. Cacing lumbricus rubellus memiliki banyak kandungan nutrisi mulai dari kandungan protein yang mencapai 76%, protein dari asam amino yang tinggi, lemak 45 %, abu 1,5 % serta 17 % berupa karbohidrat.

​

Dengan beragam kandungan tersebut cacing tanah memiliki peran yang penting dalam dunia kesehatan maupun kehidupan kita. Berikut kegunaan dari cacing lumbricus: