Umpan pancing
Cacing Tanah Umpan Klasik untuk Memancing
​
Cacing sebagai umpan pancing bukanlah hal baru. Sejak orang belum mengenal umpan buatan, binatang lunak yang agak berlendir ini sudah dipakai untuk memikat ikan di danau dan sungai.
​
Cacing tanah, yang diperoleh dengan menggali tanah di bawah tumpukan sampah dan tempat lembab lainnya, sampai sekarang masih dipakai untuk umpan pancing. Umpan klasik ini masih sering menyertai joran para pemancing untuk menghabiskan waktu liburannya. Setidaknya begitulah yang banyak dilakukan para pemancing.
​
Murah dan Tahan Lama
​
Gampang sekali memperoleh cacing untuk umpan ini. Tak jarang para pemancing memperolehnya secara gratis. Mereka tinggal mengorek tanah di bawah timbunan sampah atau pinggiran comberan, karena memang di situlah tempat hidup cacing.
Selain itu, dengan menggunakan umpan cacing kita tidak perlu repot-repot lagi membuat ramuannya, karena “bahannya” sudah jadi.berbeda dengan umpan buatan yang bisa diramu sekehendak hati.
​
Sekarang para pemancing tidak perlu repot-repot lagi untuk mengorek tanah dibawah timbunan sampah atau pinggiran comberan dikarenakan sudah ada pembudidaya cacing lumbricus. Jenis lumbricus african night crawler merupakan jenis cacing yang tepat sebagai umpan pancing dikarenakan ukurannya yang besar dan mempunyai banyak lendir yang membuat ikan tertarik.
​
Peluang mendapatkan ikan jika menggunakan umpan cacing dibandingkan dengan memakai umpan buatan memang berbeda. Jika memakai cacing sering hanya mendapat ikan tertentu saja yang bisa didapat. Sekalipun demikian bukan berarti memancing berumpan cacing tanah sulit mendapatkan ikan, karena cacing tanah yang dipasang sebagai umpan umumnya tidak langsung mati. Gerakan dari cacing tanah ini merupakan daya tarik besar bagi ikan yang tidak bakal ditemui kalau menggunakan umpan buatan. Selain itu, cacing tanah lebih dulu dikenal oleh ikan perairan umum.
​
Untuk menjaga umpan agar tetap segar, biasanya cacing dibungkus dengan daun pisang berikut sedikit tanah asal tempat hidupnya. Cacing ini akan bergulung-gulung menjadi satu.
​
Ada semacam pantangan di kalangan para pemancing mengenai umpan cacing ini. Jika telah usai memancing dan ternyata umpannya masih tersisa, umpan tidak mereka buang ke tempat pemancingan, agar ikan tidak terbiasa menunggu umpan buangan. Ikan yang terbiasa menunggu umpan buangan dikhawatirkan tidak akan bergairah menyantap umpan pada pancing kita.
